Michael Hart Penulis “The 100: A Ranking of the Most Influential Person in History”



Michael H. Hart lahir pada tanggal 28 April 1932 dan menutup usia pada umur 87 tahun. Michael Hart dikenal oleh dunia sebagai penulis buku “100 Orang yang paling berpengaruh dalam sejarah”. Hal ini ia tulis karena ia telah bekerja pada NASA, Guru Besar Astronomi dan Fisika Perguruan Tinggi di Maryland, Amerika Serikat. Ia lulusan sarjana fisika, astronomi, hokum dan pengarang buku “100 Orang yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah” yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa di dunia. Selain itu
ia telah menulis dan menerbitkan secara luas dalam bermacam bidang teknis, dan juga menulis kembali buku berjudul “Di Luar Bumi, Di Manakah Mereka?” dan “Sebuah Pandangan dari Tahun 3000”.

Dari segi pengalaman dan ilmu yang ia miliki tentu saja tidak bisa diragukan lagi kualitasnnya. Banyaknya kontribuysi dan karya yang bisa ia hasilkan selama hidupnya, dan beberapa buku nya yang telah ia tulis telah mendunia.

Buku pertama Hart adalah “The 100: A Ranking of the Most Influential Person in History” yang diterbitkan pada tahun 1978 dan telah terjual lebih dari 500 ribu ekspelar dan telah diterjemahkan ke dalam 15 bahasa. Buku ini memuat daftar 100 tokoh yang dapat mempengaruhi atau memiliki pengaruh paling besar dan palng kuat dalam sejarah manusia. Bukunya pun secara hangat diperdebatkan, konsep bukunya juga secara luas ditiru.

Buku ini dicetak kembali pada tahun 1992 dengan beberapa revisi nyata terhadap daftar urutan 100 dan pangkat luar biasa mereka di antara revisi itu adalah penurunan pangkat tokoh komunis seperti Lenin dan Joseph Stalin, dan pengenalan Mikhail Sergeyevich Gorbachev. Edisi ini juga memuat Edward de Vere menggantikan William Shakespeare. Hart menggantikan Niels Henrik David Bohr dan Antoine Henri Becquerel dengan Ernest Rutherford, juga membetulkan kesalahan dalam edisi pertama. Henry Ford juga dimasukkan di sini dari yang sekadar "Tokoh-tokoh Terhormat", menggantikan Pablo Picasso. Akhirnya, urutan itu ditata kembali
Hart mengaitkan hal ini dengan fakta bahwa Nabi Muhammad SAW “Sangat Sukses” di ranah agama dan sekuler. Dia juga mengakreditasi Nabi Muhammad SAW karena perannya dalam perkembagnan agama Islam jauh lebih berpengaruh daripada kontribusi Yesus terhadap perkembangan agama Kristen. Hart mengkalin bahwa St. Paul lebih penting daripada Yesus untuk pertumbuhan agama Kristen. Hal ini akan saya jelaskan pada postingan berikutnnya.

Hal ini tentua saja membuat para pembaca buku itu memperdebatkan kenapa Nabi Muhammad SAW menjadi nomor satu, apalagi akrena orang-orang dnya dari lingkungan sendiri yaitu orang Eropa dan mayoritas bukanlah orang beragama Islam. Pendidikan di sana juga masihlah minim sehingga agama Islam dianggap mewariskan dendam lama akibat kekalahan orang Kristen Eropa yang menyakitkan dalam perang Al-Fatih atau yang dikenal oerang Salib, yaitu perang yang mereka buat sendiri dan sempat berlangsung selama 200 tahun lamanya.
Buku itu pun diterbitkan pada tahun 1978, dan mungkin buku itu telah disetorkan ke penerbit sebelumnya, dan mungkin saja ada perdebatan dikalangan masyarakat di sana dan respon pembaca terhadap buku tersebut, dan mungkin saja ada masalah-masalah seperti propaganda Islamfobia & Arabifobia yang belakangan dihembuskan sangat kencang oleh Amerika & sekutunya. Pemilihan Nabi Muhammad SAW di puncak tersebut mungkin saja membuat kecewa bagi masyarakat Kristen dan Yahudi, tapi  hal ini membuat kabar baik bagi masyarakat Muslim.



Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/The_100_(buku)               
http://robbyfahlevi.blogspot.com/2014/04/tugas-bahasa-indonesia-biografi-nama.html


banner
Previous Post
Next Post

0 Please Share a Your Opinion.:

Harap Berkomentar dengan Bijak